Karena Ilmu Kita Bertemu, karena Itulah Kita Berpisah
karya Nurria Yuni Asttuti
Diantara bangku-bangku coklat yang tertata
Kau yang duduk di depan
Ini lagi yang dipinggir, kiri dan kanan
Apalagi yang dibelakang, ya…. Kau….
Dan ini yang terakhir, di tengah….
Sedangkan aku disini berbangga pada kalian, dik….
Aku melihat, aku mendengar, dan aku berbicara, juga menulis
Dan kau, kau juga mendengar, melihat, menulis serta merta berbicara
Kita bercengkrama, bertemu, mengenal, berakrab,
dan berbagi ilmu serta asam garam kehidupan
Kalian tahu? Tembok-tembok kokoh itu yang jadi saksi!
Papan tulis itu juga ikut berbicara
Kapur warna-warni itu tak pernah miris tergores dan teriris hingga habis
Apalagi ia sang waktu yagn menyamar jadi jam dinding yang tak pernah berdetak
dan berputar mengiringi langkah kita
Ia tak pernah berkata lelah
Tapi ….. oh…
Singkat, betapa singkat….
Singkat aku rasa, mungkin juga kau merasa
Kami merasa, kita semua merasakannya
Kala begitu kuat menggeliat, waktupun berlari layak kilat!
Namun ini hati begitu lambat
Karena disini aku tertambat
Pisah, inginkah aku?
Pisah, inginkah kamu?
TIDAK!! Itu jawabku!
Lantang pula kau menjawab, TIDAK!!
Aku akan berkata rindu, kami rindu
Kau juga akan berkata rindu
Kita semua rindu, ya…..rindu akan ilmu itu
Rindu akan kata-kata itu, kalimat-kalimat itu,
Definisi-defini itu, dan juga rumus-rumus itu
Karena ilmu, engkau tahu
Karena ilmu aku juga tahu, kita semua tahu
Seperti langit yang tinggi menaungi, itulah impi
Sekuat tanah yang tak gelisah terjajah bangunan yang pongah,
Ilmuku tertumpah
Disini, di kota ini, di tempat ini
Smanaga, we will never forget you
Magelang, 14 Desember 2009
Puisi ini ditampilkan pada acara Perpisahan PPL UNNES 2009
di SMA Negeri 3 Magelang oleh Nurria Yuni Astuti